Agroindustri Tepung Garut
Garut, irut, arus atau jelarut, besar kemungkinan berasal dari kata arrowroot karena umbi atau rimpang tanaman ini seperti anak panah, lancip, adalah maranta arundinacea, merupakan tanaman perdu dengan tinggi antara 40-60 cm.
Sejak lama masyarakat mengenal garut sebagai tanaman penghasil rimpang ayang dapat dijadikan pangan seperti halnya singkong dan ubi jalar. Kemudian ada yang dijadikan tepung untuk membuat bubur, kue-kue, bahkan candil ataupun goyobod. Bentuk, sifat, dan karakteristik tepung tersebut tidak jauh berbeda dengan tepung terigu.
Masyakarat Jawa barat, khususnya yang bertempat tinggal sekitar Ciamis, Tasik, Garut, Sumedang bahkan Cianjur Bogor, mengenal umbi garut sebagai bahan baku pembuatan tepung yang umum dijual di pasar.
Bagan alur pembuatan tepung garut

Sehingga, sebelum terigu memasuki pasar tradisi secara luas, terlebih dahulu masyarakat mengenal tepung garut sebagai tepung untuk membuat kue-kue, lapis, serta sederet makanan lainnya.
Tepung garut atau pati garut dibuat dari umbi berumur 8 - 12 bulan yang di proses, diambil sarinya dan dikeringkan sehingga terbentuk tepung garut.
Tepung garut diarahkan untuk menjadi pengganti atau subtitusi tepung gandung sebagai bahan bakuindustri makanan seperti pembuatan jenang (dodol), kue dadar, kue semprit, cendol, cantik manis, roti, mie, makanan kecil, kripik dan aneka makanan tradisional.
Disamping itu tepung garut juga dimanfaatkan dalam kesehatan, tata boga, industri perekat, bedak, tekstil dan kertas.
Selain umbinya, tanaman garut juga dapat bermanfaat seperti perasan akarnya sebagai obat luka, obat karena tusukan anak panah, dan bahkan obat luka karena gigitan serangga dan ular.
Sedangkan di Filipina dan India, hancuran akar garut kemudian dijadikan bahan baku untuk pembuatan minuman beralkohol, seperti layaknya tuak dan brem di Indonesia atau di sake di Jepang.
Ampas umbu garut ternyata sangat baik sebagai campuran pembuatan pakan ternak, khususnya untuk sapi, kambing ataupun sejenisnya.
Keunggulan tanaman garut adalah mampu tumbuh maksimal dibawah naungan dengan intensitas cahaya minimal, tumbuh pada tanah miskin hara dan tidak membutuhkan perawatan yang khusus.
Umbi garut juga dapat dibuat emping. Emping garut mempunyai keunggulan sebagai pengganti emping melinjo karena tidak mengandung purin yang menyebabkan asamurat tinggi, kandungan serat tinggi, kandungan kolesterol sangat rendah dah harga lebih murah.
Kandungan zat gizi (100 gr tepung garut) :
- Kalori : 355 Kkal
- protein : 0,70 gr
- lemak : 0,20 gr
- karbohidrat 85,2 gr
- kalsium : 8 gr
- fosfor : 22 mg
- zat besi : 1,5 mg
- vitamin A : 0,00 SI
- vitamin B1 : 0,09 mg
- vitamin C : 0,00 mg
(Sumber : Dit. Gizi Depkes)
Pengembangan tanaman garut sebagai usaha sangat memungkinkan. Hal ini didukung dengan sumber bahan b aku yang dapat dikembangkan, teknologi tersedia dan pasar mendukung terutama untuk diverifikasi sumber karbohidrat.
Sumber : Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Ditjen Pengolahan & Pemasaran Hasil Pertanian. Departemen Pertanian. Gd D Lt 3. Telp 021-78842569 Jl. Hartono Rm No. 3 Ragunan, Jakarta Selatan