Teknik Pengendalian Penyakit Busuk Pucuk Kelapa

Penyebab dan Gejala

Penyakit busuk pucuk kelapa (BPK) disebabkan oleh cendawan Phytophthora palmivora. Gejala penyakit adalah daun-daun pada tajuk termasuk daunĀ  muda mengering dan akhirnya bagian pucuk yang terserang membusuk dan mati.

Serangan penyakit busuk pucuk biasanya terjadi pada musim hujan, karena kelembaban tinggi, dan kebun sering tergenang air.

Serangan penyakit busuk pucuk biasanya diikuti oleh penyakit gugur buah. Buah akan gugur sebelum umur panen yaitu antara 3-4 bulan, setelah menunjukkan bercak ciklat pada kulit buah.

Daerah Serangan

Daerah serangan utama di Indonesia yaitu Sulaewsi Utara, sedangkan beberapa daerah lainĀ  yang berpotensi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Maluk Utara, Maluku, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan.

Penularan Penyakit

Penularan penyakit busuk pucuk terjadi apabila pohon yang sudah terserang dibiarkan di kebun, sehingga menular ke pohon-pohon yang ada di sekitarnya. Penularan penyakit sangat cepat, oleh angin yang membawa spora-spora Phytophthora. Agen lain yang turut menularkan spora Phytophthora adalah serangga kumbang kelapa yang dikenal dengan Oryctes rhinoceros. Peranan serangga adalah menggerek atau memakan daun pucuk kelapa sampai kebagian dalamnya, baik pada pohon sehat maupun pohon terserang penyakit. Spora-spora Phytophthora biasanya menempel pada bagian tubuh serangga yang kemudian berpindah ke pohon lainnya sehingga mempercepat proses penularan penyakit busuk pucuk.

Teknik Pengendalian

Kultur Teknis

  • Pembuatan parit drainase untuk mencegah penggenangan air dan mengurangi kelembaban.
  • Penanaman tanaman sela di antara kelapa secara teratur, dengan tanaman yang bukan inang Phytophthora.
  • Diagnosa gejala penyakit Busuk Pucuk harus dibedakan dengan serangan hama Brontispa.

Sanitasi

  • Pada saat panen, kotoran, sisa-sisa buah dan bunga yang terselip di ketiak daun dibersihkan untuk mengurangi kelembaban.
  • Bobokor, pembersihan gulma di sektiar pohon kelapa
  • Buah yang jatuh/gugur akitabt penyakit gugur buah harus dikeluarkan dari kebun dan dibakar.

Tebang dan Bakar

  • Pohon terserang BPK harus ditebang dan dibakar mahkotanya untuk menghilangkan sumber penyakit
  • Buah gugur karena Penyakit Guur Buah (PGB) harus dikumpulkan dan dibakar karena menjadi sumber penyakit.

Kimiawi

  • Fungisida sistemik (fosetyl-Al, asam phosphorous, folirfos) dengan dosis 40-60 ml/pohon/6 bulan diberikan melalui infus akar untuk tanaman muda dan injeksi batang pada tanaman yang telah berproduksi.
  • Pemberian fungisida pada semua pohon disekitar pohon yang terserang dan dilakukan setelah panen.
  • Apabila terjadi eksplosi, sekitar pohon yang terserang diinfus akar/injeksi batang dengan fungisida setiap 2 bulan berturut-turu selama 3 kali.
    • Teknik infus akar. Akar berdiameter 1 cm berwarna merah keciklatan dipotong rata menggunakan gunting stek, lalu dimasukkan ke dalam kantorng plastik yang berisi cairan fungisida, kemudian bagian ujung plastik diikat dengan kawat halus atau karet gelang.
      • Teknik infus akar
        Teknik infus akar
    • Teknik injeksi batang. Dibuat lobang pada batang setinggi kurang lebih 75-100 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan alat bor dengan kedalaman lobang berkisar antara 8-10 cm dengan diameter 1-1,5 cm, kemudian fungisida yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam lobang dan ditutup/disumbat dengan menggunakan pasak kayu.
    • Teknik penyemprotan. Jenis fungisida yang dapat digunakan untuk penyemprotan adalah fungisida sistemik maupun kontak. Umumnya penggunaan fungisida kontak dilakukan pada tanaman yang sudah terserang penyakit gugur agar buah dapat menghambat dan mematikan cendawan Phytophthora. Fungisida yang telah dicampur dengan air dimasukkan ke dalam alat semprot (kanpssack/solo) kapasitas 15 liter dan disemprotkan pada bagian mahkota pohon. Penyemprotan sebaiknya dilakukan pada cuaca cerah, atau minimal 2-3 jam sebelum hujan turun untuk memberikan kesempatan tanaman menyerap bahan kimia terlebih dahulu.

Informasi lebih lajut : Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain jl. Raya Mapanget, PO Box 1004, Manado 90051 Tlp. (0431) 812430. Faks (0431) 812017. e-mail This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.