Budidaya Tanaman Cengkeh
Cengkeh ( S y z y g i u m Aromaticum ) merupakan salah satu tanaman rempah asli indonesia. Sistimatika tanaman cengkeh adalah :
Divisi : Spermatophyta
Anak Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Bangsa : Myrtales
Suku : Myrtaceae
Marga : Eugenia
Jenis : Eugenia afomatica O.K
Cengkeh merupakan salah satu komoditas perkebunan. Semula cengkeh hanya dipergunakan untuk obat-obatan, akan tetapi dalam perkembangannya pemanfaatan cengkeh menjadi luas, yaitu sebagai rempah-rempah, bahan baku industri farmasi, kosmetika, parfum, sumber eugenol dan yang terbesar sebagai bahan bakuindustri rokok kretek. Dengan meluasnya pemanfaatan cengkeh, maka cengkeh menjadi salah satu komoditas perdagangan dunia yang banyak dicari. Cengkeh juga mempunyai peranan yang sangat penting bagi prekenomian Indonesia. Di Indonesia pada tahun 1920-an penggunaan cengkeh berkembang menjadi bahan baku untuk pembuatan rokok kretek. Pada tahun 2006 kebutuhan cengkeh untuk pabrik rokok sudah mencapai 93.350 ton dan menghasilkan cukai rokok sebesar ± 37.7 triliun dan diprediksi akan mengalami pertumbuhan sebesar 5-6% pertahun.
Luas area perkebunan cengkeh di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 457.172 Ha dengan total produksi 80.929 ton. Pada tahun 2007 Indonesia mengekspor cengkeh keberbagai negara dengan total ekspor sebesar 14.094 dan dari ekspor tersebut dapat memberikan keuntungan devisa bagi negara sebesar $ 33.951.
Komoditas cengkeh dalam perekenomian Indonesia juga memliki peran yang cukup besar dalam penyerapan tenaga kerja baik disektor hulu maupun disektor hilir yaitu bersama-sama dengan tembakau menghasilkan cukai rokok yang cukup besar.
Teknis Budidaya
Lahan dan Agroklimat
Faktor lahan mempunyai andil yang cukup besar dalam mendukung tingkat produktivitas cengkeh. Agar diperoleh pertumbuhan dan produksi yang baik, tanaman cengkeh memerlukan persyaratan tumbuh sebagai berikut :
- Tanah : Tanah gembur, lapisan olah minimal 1,5 m dan kedalaman air tanah lebih dari 3 m. - PH optimum 5,5 - 6,5. - Jenis tanah yang cocok adalah tanah andosol, latosol, regosol dan podsoiik merah.
- Iklim : - Dapat tumbuh dengan baik pada 20o LU - 20o LS. -Curah hujan 1.500 - 2.500 mm/tahun atau 2.500-3.500 mm/tahun dengan bulan kering kurang dari 2 bulan. - Kelembaban nisbi berkisar antara 60-80%. - Suhu udara 22-28oC dan suhu siang hari tidak lebih dari 34oC
Benih
Tipe cengkeh yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain Zanzibar, Sikotok dan Siputih. Namun yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jenis Zanzibar karena produktivitasnya tinggi. Pada umumnya cengkeh dikembangkan secara generative melalui biji yang diperoleh dari pohon induk yang sehat.
Benih yang digunakan memiliki kriteria :
- Benih masak fisiologis (warna kuning muda sampai ungu kehitaman) atau telah berumur 9 bulan.
- Berat 0,85 - 1.1 g
- Tidak cacat
- Tidak berlendir
- Harus tumbuh dalam waktu 3 minggu setelah semai.
- Tidak benjol-benjol (yang menandakan benih terinfeksi penyakit cacar daun cengkeh).
Penanaman
- Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, pagi, atau sore hari.
- Lubang tanam yang telah dipersiapkan digali sedalam 30 cm
- Bibit yang berasal dari polybag, buang polybagnya dengan hati-hati agar tanahnya tidak terlepas, masukkan bibit kedalam lubang tanam.
- Tutup lubang tanam dengan tanah sampai agak menggunung, kemudian siram dengan air.
- Tanaman muda diberi naungan baik dengan alang-alang atau daun kelapa setinggi 30 cm. Naungan dipertahankan sampai tanaman cengkeh berumur 1-2 tahun.
Pemeliharaan Tanaman
- Penjarangan dan Penyulaman. Pada saat bibit ditanam dilapangan kira-kira 20 - 30 % tanaman umumnya mengalami kematian. Oleh karena itu, penggantian atau penyulaman tanaman yang mati atau sakit harus dilakukan.
- Penggemburan Tanah dan Penyiangan Gulma. Penggemburan tanah dilakukan disekitar perakaran tanaman cengkeh secara melingkar untuk memperbaiki sifat tanah dan sekaligus melakukan penyiangan gulma yaitu dengan mencangkul tanah sedalam 10 cm, kemudian membersihkan gulma yang tumbuh.
- Pemangkasan. Pemangkasan dilakukan pada cabang air, tanaman atau ranting yang mengering dan batang gulma dengan menggunakan gunting pangkas atau gergaji.
- Pemupukan. Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman yang kondisinya baik maupun yang kurang terpelihara.
Jenis dan dosis pupuk anorganik anjuran untuk tanaman cengkeh muda dan dewasa dengan penutupan tajuk > 80%.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap produksi tanaman cengkeh, sehingga upaya pengendaliannya sangat diperlukan agar kehilangan hasil dapat ditekan pada tingkat yang relatif kecil.
Hama
Hama yang menyerang tanaman cengkeh adalah penggerek, perusak pucuk, dan perusak daun. Serangan hama-hama tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan tanaman terganggu, produksi menurun bahkan kematian tanaman. Penurunan produksi cengkeh akibat serangan hama dapat mencapai 10-25%. Pengendalian hama-hama terebut dapat dilakukan secara mekanis yaitu dengan mengambil dan memusnahkan telur penggerek yang menempel pada kulit batang dan menutup lubang gerekan dengan pasak kayu. Pengendalian hama tersebut dapat dilakukan secara kimiawi yaitu dapat menggunakan insektisida.
Penyakit
- Penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC). Penyebab penyakit ini adalah bakteri
(masih dalam tahap perampungan data)
Sumber leaflet 2009. Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian.