Kunjungan Kerja DPRD Kabupaten Buton Tengah ke BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan

Kunjungan DPRD Kabupaten Buton Tengah di BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan
Kunjungan DPRD Kabupaten Buton Tengah di BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan

Kamis, 16 Juli 2020, BPTP Balitbangtan Sulawesi Selatan menerima kunjungan kerja Tim DPRD Kabupaten Buton Tengah

Kunjungan Tim tersebut diterima langsung oleh Kasie. Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian Suryanti Ali, didampingi oleh peneliti Dr. Abdul Syukur Syukur, MP serta Penyuluh Muhammad Amin, SP.

Adapun tujuan kunjungan ini adalah dalam rangka konsultasi tentang peningkatan produktifitas padi sawah pada lahan pasang surut, serta upaya mengatasi permasalahan pertanian di Buton Tengah (Buteng).

Dalam kunjungan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kab. Buteng Suharman, menjelaskan bahwa Fokus Pembangunan di Buteng saat ini, di tiga sektor, yakni sektor pertanian, perikanan dan pariwisata.

Lanjut, dikatakan bahwa, khususnya permasalahan pertanian, yang dihadapi yakni lahan yang kurang subur, jambu mete yang menjadi komoditas andalan telah menurun produksinya, pengolahan biji masih terbatas, pengolahan buah mete belum dilakukan, sebagian lahan telah mengembangkan padi gogo namun belum optimal produksinya.

Menanggapi permasalahan tersebut, menurut Abdul Syukur, lahan di kawasan Buteng memang kurang subur dan banyak daerah yang berbatu, namun dibalik ketidaksuburan dan kondisi kering tersebut maka disitulah letak keunggulannya.

Umumnya pada lahan yang kurang subur, kering dan dipenuhi bebatuan, hasil pertaniannya memiliki cita yang berbeda yakni lebih manis, lebih gurih, lebih lembut.l, sehingga cita rasa inilah yang menyebabkan harganya akan lebih tinggi.

Menurut Abdul Syukur, saya sedikit paham tentang kondisi Buteng, karena saya orang Buton juga, asli dari Lowu Lowu -Bau Bau.

Olehnya itu, dalam meningkatkan potensi pertanian maka penanganan harus dilakukan dari Hulu-Hilir (On Farm- Of Farm).

Penanganan On Farm berkaitan dengan hal budidaya tanaman, peremajaan tanaman dengan benih unggul.

Ini bisa dilakukan melalui sambung samping atau sambung pucuk, selanjutnya tajuk tanaman mete tidak usah dibiarkan terlau tinggi dan besar pohonnya untuk memudahkan perawatan dan panen.

Upayakan pemanfaatan tanaman sela dengan tanaman pangan (jagung, padi gogo, ubi kayu, jewawut, ubi jalar, sorgum, dll).

Selain itu, bisa diintegrasikan dengan Ternak Kambing dan ayam untuk menunjang pendapatan petani.

Pada aspek Of Farm, perlu penanganan pasca panen, pengolahan hasil dan pemasaran agar dapat meningkatkan nilai kualitas dan hasil yang memadai, kata Abdul syukur

Selanjutnya, pada lahan kering yang memadai dibudidayakan padi gogo.

Bisa dicoba dengan Varietas Unggul Badan Litbang Pertanian baik Inpago 8, Inpago 9, Rindang 1 dan Rindang 2. Sedangkan daerah yang pasang surut dan diduga ada salinitas (kadar garam), bisa dicoba dengan Inpari 34 dan 35, demikian disampaikan Abdul Syukur dalam merespon kondisi pertanian yang ada di Kab. Buteng.

Dan, menutup akhir kunjungan, BPTP Balitbang Sulsel siap berkolaborasi untuk memajukan sektor pertanian di Kab Buteng.