Teknik Pemeliharaan - Persiapan Lahan

  1. Sebelum penebaran ikan perlu, perbaikan saluran irigasi dan saluran pembuangan untuk memudahkan pengaturan air.
  2. Pematangan sawah harus diperkokoh untuk menahan air sesuai dengan kebutuhan dan aman dari kebocoran. Ukuran pematang yang dibuat adalah lebar dasar 50-60 cm , lebar atas 30 – 40 cm, dan tinggi 50-60 cm.
  3. Pembuatan caren
    • Pada sistim usahatani parlabek dianjurkan untuk membuat parit / kamalir / caren, yang dibuat secara diagonal, tengah dan keliling atau kombinasi dari ketiganya. Tujuannya adalah, untuk memberikan perlindungan pada ikan saat air surut, memberi keleluasaan bergerak, tempat berlindung dari kepanasan, menghindari serangan pemangsa (musuh) dan memudahkan penangkapan ikan pada waktu panen.

    • Luas caren yang dianjurkan 4 persen dari luas total lahan (petakan sawah). Caren dibuat dengan ukuran lebar 45-60 cm, dalamnya 50 cm, panjang tergantu panang dan lebar petakan.

  4. Pembuatan saluran pemasukan dan pengeluaran air disetiap petakan sawah yang terdiri dari :
    • Saluran pemasukan / pengeluaran air terbut dari bamboo atau pipa paralon berdiameter 5-8cm dan panjangnya 50-75cm.
    • Saluan pengeluaran total berguna untuk pengurasan / pengeringan, yang pemasangannya harus pada sisi yang berlawanan dengan saluran pemasukan
    • Pada pipa pemasukan dan pengeluaran air, perlu dipasang saringan yang terbut dari kawat kasa, jarring atau net ataupun anyaman bamboo dengan besar mata 4-5 mm (sesuai dengan besarnya ikan yang dipelihara). Saringan ini berfungsi untuk menghambat masuknya binatang liar (hama) dan menahan ikan agar tidak hanyut / lari keluar dari petakan sawah.
  5. Pengolahan tanah
    • Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna,  mencapai kedalaman lumpur 25-30 cm hingga perbandingan lumpur dan air 1 : 1
    • Untuk sistim tumpang sari, sebelum sawah ditanami padi dan ditebari ikan, dasar sawah dibajak atau dicangkul sedalam 25 - 30 cm, dihaluskan sampai menjadi lumpur, digaru dan diratakan.
    • Untuk ikan penyellang dan palawija ikan, pengolahan tanah dilakukan setelah panen padi yaitu :
      • Batang padi (tunggul) ditebas rata di atas dasar sawah dan ditumpuk pada beberapa tempat dalam petakan sawah, tidak semua terendam air.
      • Petakan sawah diolah (dibajak dan digaru) dan ditebarkan pupuk kandang secara merata diantara tumpukan batang padi/jerami, setiap dua minggu sekali tumpukan batang padi dibalik.
      • Tinggi air dapat dipertahankan sekitar 30 - 40 cm di atas dasar sawah.