Bercocok tanam Tomat
- Details
- Category: Petunjuk teknis budidaya tomat
a. Persemaian
- Tanah persemaian dicangkul sampai gembur dan digaru sedalam 20-30 cm, beri kompos atau pupuk kandang yang telah masak. Untuk tanah yang berukuran 1 x 2 m membutuhkan pupuk kandang 100 - 200 gr disebar ratakan.
- Bedengan dibuat membujur dari arah utara ke selatan. Buat naungan bedengan dari plastik atau jerami, Tinggi naungan sebelah timur kurang lebih 100 cm dan sebelah barat kurang dari 75 cm.
- Benih ditabur diatas tanah persemaian dengan kedalaman 0,5-1 cm, kemudian tutup dengan tanah yang halus tipis dan siram supaya tanah menjadi lembab.
- Sebelum benih disebar, tanah disemprot terlebih dahulu dengan insektisida dan fungisida.
- Bibit dipesemaian akan tumbuh 5-8 hari setelah sebar, kemudian bibit dipindahkan ke pot-pot kecil yang terbut dari daun pisang (bumbunan) setelah berumur kurang lebih 14 hari.
b. Pengelolaan Tanah
- Pengelolaan tanah dilakukan 2 minggu sebelum tanam. Untuk mendapatkan struktur tanah yang baik, cangkul tanah sedalam 30 cm dan ulangi sampai 2 kali.
- Buat bedengan dengan ukuran lebar 2,4 m dan panjang 5 meter atau sesuai yang dikehendaki.
- Buat lubang tanaman satu minggu sebelum tanam dan beri pupuk kandang kurang lebih 0,5 kg/perlubang.
c. Penanaman
- Sebelum tanam, tanah diberi Furadan untuk mencegah ulat tanah
- Bibit dipindahkan kelapangan setelah tumbuh 3-5 helai daun atau kurang lebih 20 hari setelah semai untuk dataran tinggi dan 15 hari setelah semai untuk dataran rendah. Menjelang bibit dicabut, terlebih dahulu persemaian disiram agar bibit mudah dicabut dan akar-akar tanaman tidak rusak atau putus.
- Penanaman dilakukan segera sesudah bibit dicabut dan sebaiknya dilakukan pada sore hari dan ditanam pada saat itu juga.
d. Pemeliharaan
- Penyiraman. - Dilakukan penyiraman tiap pagi dan sore hari. - Jika tanaman sudah cukup kuat kurang lebih 5 hari setelah tanam, penyiraman cukup satu kali, selanjutnya dilakukan dua kali/minngu sebanyak 1/2 liter/tanaman. - Lakukan penyiraman dengan hati-hati agar tidak merobohkan tanaman.
- Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati kurang lebih 7 hari setelah tanam.
- Pengguludan atau penimbunan tanah disekililing tanaman supaya tanaman tetap tegak dan kuat
- Lanjaran, untuk menjaga supaya tanaman tidak rebah, ditopang dengan bambu setelah berumur 3-4 minggu setelah tanam dan kemudian diikat dengan tali rapiah.
- Mulsa (jerami kering) diberikan diantara tanaman pada musim kemarau kurang lebih 2 ton/ha
- Pemangkasan. - Pemangkasan tunas muda : Tanaman tomat tumbuh sangat cepat dan banyak cabang-cabangnya. Apabila semua cabang dibiarkan hidup maka buahnya akan kerdil-kerdil dan lambat menjadi masak. Oleh karena itu tunas muda yang tumbuh diantara batang, cabang daun harus dipotong, sehingga tinggal batang daun utama, pemangkasan dilakukan sekali atau dua kali dalam sebulan. - Pemangkasan batang : Pemangkasan batang pucuk dilakukan setelah tanaman tumbuh 2 helai daun diatas dompolan buah yang kelima. Pemangkasan ini dilakukan agar buah didalam dompolan itu menjadi cepat masak dan besar besar. TUnas yang tumbuh kuat pada batang disekitar dompolan buah yang kelima dibiarkan tumbuh terus. Batang tomat yang bagus mempunyai 2-3 cabang. Tunas muda itu akan terus berkembang menjadi 2-3 batang utama. Cabang-cabang dahan ini kemudia dipangkas juga diatas dompolan buah yang kesatu atau yang kedua seperti pada batang yang pertama.
- Penyiangan dilakukan sedemikian rupa sehingga lahan bersih dari gulma.
- Pemupukan. - tanaman dipupuk dengan Urea, TSP, KCL dan pupuk kandang, waktu aplikasi dan dosis pupuk sebagai berikut :
Jenis pupuk Dosis/ha Waktu Aplikasi Urea 200/kg - 1/2 dosis saat tanam
- 1/2 dosis 25 HST
TSP 217 kg - saat tanam KCL 83 kg - 1/2 dosis saat tanam
- 1/2 dosis 25 HST
Pukan 10 ton - saat tanam
Cara Pemupukan - Pemupukan pertama atau saat tanam diberikan dalam lubang tanam, sedang pemupukan kedua (susulan) dibenamkan sejauh 10 - 15 cm dari batang tanaman.