Teknik Budidaya Sapi Potong

Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan :

  1. Pemilihan Sapi Bakalan

    Dipilih sapi jantan dengan kriteria sebagai berikut : mata bersinar, moncong pendek, badang tinggi, dada dalam badan lebar, kulit tipis, tidak terlalu kurus, umur cukup, dan kapasitas perut besar. Pemilihan sapi bakalan dipilih sapi jantan yang berumur 1,5 2 tahun dengan bobot 260-300 kg. Cara menduga bobot badan dengan menggunakan pita ukur
    Sumus schoorl
    Keterangan :
    W : Bobot Badan/kg
    L : Lingkar Dada/cm

  2. Pemberian Pakan Hijauan dan Konsentrat

    Waktu pemberian pakan diatur 2 (dua) kali sehari pagi dan sore dalam bentuk pakan hijauan dan konsentrat.

    Pemberian konsentrat sebaiknya dalam bentuk kering (tidak dicampur air), namun pemberian bentuk basah juga bisa dilakukan. Yang perlu diperhatikan bila pemberian bentuk basah adalah konsentrat tersebut harus habis dalam sekali pemberian sehingga tidak terbuang.

    Air minum tersedia secara adlibitum (tersedia secara terus menerus). Komposisi pakan konsentrat hasil kajian BPTP Sulawesi Selatan yang disusun berdasarkan bobot badan rata-rata 200 kg sebagai berikut

    Bahan Pakan Jumlah (Kg. Ekor/Bulan)
    Dedak padi 36.6
    Bungkil kelapa 21.6
    Jagung 3.3
    Pikutan 0.3
    Jumlah 61.5
  3. Pemberian Obat Cacing

    Diberikan obat cacing satu kali selama 3-4 bulan pemeliharaan.

  4. Sistem Perkandangan

    Kandang yang digunakan adalah kandang komunal yaitu kandang yang dibangun atau didirikan secara mengelompok dalam satu hamparan luasan tertentu yang dikelola secara bersama dan dikoordinir oleh seorang ketua kelompok. Lama penggemukan 3-4 bulan.

  5. Kebersihan Kandang

    Kebersihan ternak atau kandang sangat penting agar ternak tetap sehat, lingkungan kandang tidak berbau dan tidak lembab. Lantai kandang setiap hari atau 2 hari sekali dibersihkan dengan cara mengumpulkan kotoran diluar kandang.

  6. Analisa Usaha

    Untuk mengetahui analisa usaha penggemukan menguntungkan atau tidak, peternak harus melakukan pencatatan usahatani. Hal ini dilakukan dengan jalan mencatat semua pengeluaran, penerimaan , dan permasalahan selama usaha penggemukan dilaksanakan seperti : modal pembuatan kandang, harga bakalan, jumlah biaya pakan, permasalahan dan perkembangan sapi selama penggemukan dan mencatat harga jual ( Sapi dan Kotoran ). Dengan demikian maka keuntungan dapat dihitung.