Bercocok tanam Cabai

1. Benih

  • Varietas yang dianjurkan
    • Varietas LV 3044
    • Varietas LV 2323
    • Varietas lokal
  • Syarat benih
    • Daya tumbuh minimal 80%
    • Bebas hama dan penyakit
    • Bebas dari kotoran

2. Waktu tanam : Juni - Juli

3. Persemaian/pembibitan

  • Media semai terdiri dari campuran tanah dengan pupuk kandang atau kompos yang telah diayak ( 1 : 1 ).
  • Sebelum disemaikan biji direndam dengan air panas 45-50 derajat Celcius (panas yang masih bisa dirasa dengan telunjuk) selama 1 jam, kemudian masukkan kedalam larutan fungisida Desrosol/Benlate/Prevecur N dan bakterisida Agrimiycin/Agrecpt (dosis masing-masing 2 g/l air atau (2 ml/l air).
  • Benih cabai disemai dibumbunan pot atau dari daun pisang diameter kurang lebih 5 cm yang berisi media campuran tanah dengan pupuk kandang yang telah diayak.
  • Tiap bumbungan diisi satu benih cabai kemudian ditempatkan bumbunan pada tempat yang aman.
  • Setelah semaian mempunyai 5-6 helai daun (21-30 HSS) tanaman cabai muda ini dipindahkan kepalangan

4. Pemeliharaan Persemaian

  • Penyiraman disesuaikan dengan kebutuhan, tidak berlebihan atau kurang.
  • Tiap 2 minggu sekali, siram bibit dengan larutan pupuk NPK (1 sendok makan penuh dalam 1 ember air atau 15 liter air).
  • Penyiangan gulma dilakukan dengan tangan secara hati-hati tanpa menggangu perakaran.

5. Pengamatan dan Pengendalian Hama dan Penyakit

  • Semai yang terserang rebah kecambah yang ditandai dengan batang semai busuk terkulai dan mati, harus cepat dibuang bersama media tanahnya. Atur kelembaban dengan mengurangi naungan dan penyiraman.
  • Semai yang terserang tungau yang ditandai dengan daun-daun menebal menggulung kebawah atau tirpis yang ditandai dengan daun keriput dan bercak putih halus atau nekrosis dicabut dan musnahkan.
  • Semai yang terserang Afid, serangganya dimatikan secara mekanik (dipijit) kalau serangan hama pengisap daun ini tinggi dikendalikan dengan insektisida/akarisida seperti Curacron atau Decis setengah dosis yang dianjurkan.
  • Serangan embun tepung yang dicirikan dengan bercak kekuningan sampai coklat pada permukaan atas daun dan adanya masa berwarna putih sampai kelabu seperti tepung pada permukaan bawah daun, dikendalikan dengan penjarangan naungan supaya tidak terlalu lembab dan fungisida Antracol.
  • Semai yang terserang virus dengan gejala warna daun pucat, mengering atau mosaik, dicabut dan dimusnahkan.

6. Pertanaman

  • Persiapan Lahan
    • Musim tanam yang baik adalah awal musim kemarau. Pada musim hujan perlu pembuangan air drainase yang baik
    • Lahan dipilih yang tidak banyak kontaminasi penyakit tular tanah, dengan melihat kondisi pertanaman sebelumnya.
    • Tanah dicangkul sedalam 30-40 cm dan dibalikkan
    • Bongkahan tanah dihancurkan dan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya.
    • Buat plot perlakukan dengan ukuran 5 x 2,4 m = 12 m. Jarak antar ulangan 100 m dan antar perlakukan 60 cm.
  • Penanaman
    • Pilih bibit yang sehat dan pertumbuhannya bagus.
    • Bibit ditanam dalam lubang yang telah diberi pupuk kandang matang 10 ton/ha satu minggu sebelum tanam. Jarak antar baris tanaman 60 cm dan jarak antar tanaman dalam baris 50 cm masing-masing satu tanaman/lubang
    • Pupuk TSP 200 kg/ha dan Furadan 3 G 80 kg/ha diberikan sekaligus pada saat tanam, sedangkan pupuk Urea 150 kg/ha ZA 350 kg/ha dan KCl 100 kg/ha masing-masing diberikan 1/3 dosis pada saat tanam. Setelah penanaman selesai langsung disiram.
    • Bibit diatur posisinya baik akar maupun batangnya, kemudian tutup dengan tanah sebatas pangkal batang/leher akar.
    • Setelah tanam dilakukan pemasangan mulsa jerami.
  • Pemeliharaan
    • Bila tidak ada hujan penyiraman dilakukan tiap hari.
    • Pemupukan, dosis dan waktu pemberian pupuk tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 1 : Jenis, dosis dan waktu pemberian pupuk pada tanaman cabai
    • Jenis pupuk Dosis/plot Dosis/hektar Waktu pemberian pupuk
      Pupuk kandang 12 kg 10 ton 1 minggu sebelum tanam
      Urea 180 g 150 kg 1/3 dosis saat tanam, 30 dan 60 hst
      ZA 420 g 350 g 1/3 dosis saat tanam, 30 dan 60 HST
      TSP 240 g 200 g Saat tanam
      KCl 120 g 100 kg 1/3 dosis saat tanam, 30 dan 60 HST
    • Penyulaman
      • Tanaman yang tidak tumbuh atau kurang sehat segera disulam.
      • Waktu penyulaman 5-7 hari setelah tanam
    • Penyiangan dilakukan pada waktu pemberian pupuk kedua dan ketiga atau tergantung keadaan.
    • Pada musim kemarau tanah ditutup mulsa jerami 20 ton/ha yang dilakukan setelah pengguludan kedua.
    • Buat selokan untuk mengalirkan air terutama pada musim hujan.
  • Pengamatan dan pengendalian hama dan penyakit
    • Sanitasi lingkungan dengan membersihkan semua buah yang rontok
    • Ulat tanah dicari sekitar tanaman muda yang terpotong, dikumpulkan lalu dimusnahkan
    • Apabila kerusakan karena ulat grayak cukup mengkwatirkan gunakan insektisida Tukothion
    • Tanaman yang layu segera dicabut dan dibuang bersama tanah sekitarnya. Tanaman muda diganti dengan tanaman baru.
    • Pengendalian trips dilakukan bila kerusakan tanaman lebih dari 15 %, sedangkan afid dikendalikan bila lebih dari 10 ekor nimpa per 35 daun. Insektisida anjuran untuk hama ini Curacron dan Decis.
    • Serangan virus dibawah 10 % pada tanaman muda (kurang dari 35 hari) dicabut dan diganti dengan tanaman yang baru.

 Syarat tumbuh tanaman cabai, Hama dan penyakit penting pada tanaman cabai, Pestisida yang digunakan untuk mengendalikan OPT pada cabai, Panen dan Pascapanen tanaman cabai