Teknologi Tumpangsari Kapas dan Kacang Hijau - Penanaman
- Details
- Category: Petunjuk teknis tumpangsari kapas dengan kacang hijau
Teknologi Tumpangsari Kapas dan Kacang Hijau
A. Waktu tanam
Penentuan waktu tanam yang tepat bagi setiap daerah, perlu disesuaikan dengan keadaan daerah setempat. Karena erat hubungannya dengan ketersediaan air, curah hujan yang turun, populasi hama penyakit, waktu panen dan sebagainya.
Penanaman kapas-jagung ditanam bersamaan, sedangkan kacang hijau setelah berumur kurang lebih 1 minggu.
B. Jarak Tanam
Jarak tanam menentukan populasi tanaman, jumlah benih yang dibutuhkan, tingkat kesuburan tanah, varietas yang akan digunakan dan musim tanam. Pada tanah yang kurang subur jarak tanamnya relatif rapat dibanding dengan jarak pada tanah yang lebih subur.
C. Cara tanam
- Tanam kapas secara tugal pada patokan yang telah disiapkan dengan jarak tanam 120 x 25 cm, sebanyak 2 biji perlubang.
- Tanam jagung secara tugal bersamaan dengan penanaman kapas. Pada setiap lima baris kapas, ditanam satu baris Jagung hybrida (varietas Cp-2) dengan jarak dalam barisan 25 cm, sebanyak 2 biji/lubang. Tanaman jagung berfungsi sebagai perangkap hama Armingera Sp (Ulat bunga/buah kapas).
- Tanaman kacang hijau setelah kapas bermumur kurang lebih 1 minggu. Jarak tanam 30 x 25 cm sebanyak dua baris diantara 2 barisan Kapas. Tanam dengan cara tugal, 3 biji/lubang dan dipelihara 2 tanaman.
Tata letak pertanaman dilapang dapat dilihat pada gambar berikut :
Pola tanam tumpangsari kapas dan kacang hijau dengan jagung sebagai perangkap hama
D. Penyiangan, Pembumbunan dan Penyulaman
Kapas
- Gulma sangat menyaingi pertumbuhan tanaman kaps, sehingga pertumbuhannya perlu dikendalikan dengan melakukan penyiangan sebanyak 3-4 kali (tergantung dari populasi gulma) sampai kapas berumur 8 minggu dimana konopinya sudah saling menutupi. Paling sedikit 2 kali yaitu pada umur 2-3 minggu dan 5-6 minggu. Penyiangan dilakukan dengan tangan/mekanis juga dapat dilakukan dengan menggunakan herbisida.
a. Penyiangan mekanis
Pertama dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam, kedua pada umur 6 minggu setelah tanam.
b. Penyiangan dengan herbisida
Penyiangan dengan herbisida yaitu herbisida pratumbuh seperti Goal 2 E
- Penyemprotan dilakukan pada saat 1-2 minggu sebelum tanam dengan takaran 1,5-2,0 1/ha.
- Ikuti dengan penyiangan tangan pada umur 40-50 hari setelah tanam apabila gulma masih ada.
- Perlu diperhatikan pada saat tanaman sedang berbunga yaitu antara 30-40 hari setelah tanam, jangan melakukan penyiangan.
- Pembubuhan. Dilakaukan setelah penyiangan pertama pada umur satu bulan.
- Penyulaman. Dilakukan apabila persentase tanaman yang tumbuh kurang dari 40% man ditinggalkan dua tanaman perlubang. Gunakan benih atau bibit umur kurang dari tiga minggu.
Kacang hijau
- Penyiangan dilakukan pada umur 2-4 minggu herbisida purna tumbuh digunakan bila kurang tenaga kerja, dikombinasikan dengan penyiangan secara manual sebanyak minimal satu kali.
Jagung
- Penyiangan dilakukan secara selektif pada umur 15 dan 30 hari setelah tanam.
E. Pengairan/Penyiraman
1. Kapas yang ditanam sesudah panen padi sekurang-kurangnya diperlukan empat kali pengairan yaitu :
- Pada saat mulai pembentukan kuncup bunga (umur 30-35 hari)
- Pada saat mulai berbungan (umur 50-51 hari)
- Pada saat mulai pembentukan buah (70 hari)
- Pada saat puncuk perkembangan buah (berumur 80-90 hari)
Pengairan ini diberikan hingga lahan cukup basah dan diusahakan agar daerah perkaran kapas sedalam 30-40 cm cukup mendapat air.
2. Jagung membutuhkan air pada saat :
- Waktu tanam, untuk merangsang percambahan.
- Saat tanaman berumur 30 hari setelah tanam, saat ini merupakan puncuk pertumbuhan vegetatif.
- Pada saat tanaman berbunga, keluar malai dan pembuahan (umur 50-60 hari)
- Saat pase pengisian biji