Persiapan Tambak

Persiapan tambak mempunyai arti yang penting bagi kunci keberhasilan dalam budidaya tambak secara polikultur. Persiapan tambak meliputi hal-hal sebagai berikut :

  1. Perisapan dasar tambak
    • Setelah panen, air tambak di buang dan jika banyak endapan lumpur hitam dan tanah dasar tambak yang membusuk maka perlu dilakukan pemompaan dan pencucian tambak
  2. Pengeringan dasar tambak
    • Setelah pembersihan dasar tambak, tanah dasar tambak dijemur (dikeringkan) terlebih dahulu selama 7-14 hari (tergantung cuaca). Kemudian dilanjutkan dengan pembalikan tanah (dicangkul) lebih kurang 10-20 cm, selanjutnya tanah dasar di keringkan lagi untuk mencegah proses perombakan dan produksi H2S secara anaerob
    • Pengeringan tanah dasar tambak bertujuan untuk mempercepat proses oksidasi bahan-bahan organik dan pelepasan gas-gas beracun (NH3 dan H2S) serta untuk memberantas hama dan memperbaiki struktur tanah.
  3. Pengapuran
    • Keasaman tanah yang optimal dalam budidaya udang dan ikan bandeng adalah pH 7,0-8,0. Pengapuran harus dilakukan bila pH tanah dasar tambak kurang dari 6 (tanah berlumpur). Jenis kapur yang digunakan adalah Kaptan dengan dosis 500-1500 kg/ha. Setelah kapur ditebar merata, tambak dibiarkan kering terjemur selama kurang lebih satu minggu.
  4. Penumbukan pakan alami
    • Pupuk kandang (Kotoran ayam) 500-1000 kg/ha ditambah dengan dedak halus sektiar 250 kg/ha ditebar merata, kemudian air dimasukkan secara pelan-pelan melalui saringan pintu air, setinggi 5 - 10 cm. Kemudian air tambak dibiarkan menguap (terjemur) sampai tanah dasar tambak macak-macak. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan agar pupuk organik mengalami proses penguraian atau mineralisasi.
    • Selanjutnya air baru dimasukkan kembali secara pelan-pelan setinggi 20-40 cm diatas pelataran, kemudian pupuk an organik (Urea 100-150 kg/ha dan TSP 50-76 kg/ha) ditebar merata dan air dibiarkan tergenang selama kurang lebih satu minggu, sampai algae tumbuh subur.
  5. Pengaturan air dan pembasmi hama
    • Setelah algae tumbuh subur, kemudian air baru dimasukkan melalui saringan pintu air secara berangsur-angsur sampai mencapai kedalaman 75 cm. Selanjutnya saponin dengan dosis 20-25 kg/ha ditebar merata kepermukaan tambak dan dibiarkan selama satu hari. Setelah dianggap selesai, maka benur siap ditebarkan.

Pemeliharaan dan Panen, Penebaran Benih

Sumber brosur : Departemen Pertanian. Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Ujung Pandang 1996/1997